Penyebab Manchester United Dibenci Banyak Fans Sepak Bola

Manchester United (MU) adalah salah satu klub sepak bola paling terkenal dan sukses di dunia, dengan sejarah panjang kejayaan dan prestasi. Namun, meskipun memiliki basis penggemar yang sangat besar, MU juga menjadi klub yang banyak dibenci oleh penggemar sepak bola di seluruh dunia. Fenomena kebencian terhadap klub besar seperti Manchester United tidak hanya terjadi karena rivalitas semata, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor yang melekat pada sejarah, manajemen, dan gaya permainan klub. Berikut adalah beberapa penyebab utama mengapa Manchester United dibenci oleh banyak fans sepak bola:

1. Dominasi di Era Sir Alex Ferguson

Di bawah kepemimpinan Sir Alex Ferguson, Manchester United mendominasi sepak bola Inggris dan Eropa selama lebih dari dua dekade. Mulai dari tahun 1990-an hingga 2013, MU memenangkan banyak gelar, termasuk 13 gelar Liga Inggris dan dua trofi Liga Champions. Dominasi yang luar biasa ini memicu rasa frustrasi dan kebencian dari penggemar klub rival seperti Liverpool, Arsenal, Chelsea, dan Manchester City, yang merasa klub mereka selalu berada di bawah bayang-bayang United. Kesuksesan MU yang konstan membuat mereka terlihat “tidak terkalahkan,” dan hal ini secara alami menciptakan perasaan anti terhadap klub tersebut.

2. Kepemilikan Keluarga Glazer

Sejak keluarga Glazer mengambil alih Manchester United pada tahun 2005, banyak fans MU dan sepak bola secara umum mulai menunjukkan ketidaksukaan terhadap klub. Glazers dianggap lebih mementingkan keuntungan komersial daripada prestasi di lapangan. Utang besar yang ditimpakan kepada klub serta kebijakan pengelolaan yang dinilai tidak transparan membuat fans merasa klub telah kehilangan identitasnya. Demonstrasi “anti-Glazer” sering terlihat di Old Trafford, dan kebencian ini bahkan meluas ke penggemar klub rival, yang menganggap bahwa Glazers memanfaatkan kekuatan finansial MU untuk menguasai pasar sepak bola.

3. Kebijakan Transfer yang Kontroversial

Dalam beberapa tahun terakhir, MU dikenal sering membeli pemain dengan harga tinggi, namun performanya tidak sesuai dengan ekspektasi. Misalnya, transfer Paul Pogba dari Juventus pada tahun 2016 senilai 89 juta poundsterling, yang menjadi transfer termahal saat itu, dianggap gagal memberikan dampak besar bagi klub.

4. Performa yang Tidak Konsisten Setelah Ferguson

Sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson pada 2013, Manchester United mengalami masa-masa sulit dalam hal konsistensi performa. Berbagai manajer, mulai dari David Moyes, Louis van Gaal, José Mourinho, hingga Ole Gunnar Solskjaer, gagal membawa MU kembali ke era kejayaan.

5. Rivalitas yang Panas

Rivalitas Manchester United dengan klub-klub besar Inggris, seperti Liverpool, Arsenal, Chelsea, dan Manchester City, memicu kebencian dari penggemar klub-klub tersebut. Dalam dunia sepak bola, rivalitas sering kali memunculkan rasa benci, terutama ketika satu klub sering mengalahkan yang lainnya.

6. Kepopuleran dan Branding Global

Manchester United adalah salah satu klub dengan penggemar global terbanyak, dan kepopulerannya yang besar justru membuat mereka menjadi target kebencian. Banyak yang menganggap MU lebih mementingkan pemasaran global dan komersialisasi ketimbang prestasi sepak bola.

7. Media dan Pengaruh Besar di Sepak Bola Inggris

Manchester United sering mendapat perhatian besar dari media. Apa pun yang terjadi di klub ini selalu menjadi berita utama, baik positif maupun negatif. Sebagai salah satu klub paling berpengaruh di Inggris, pengaruh MU dalam pengambilan keputusan liga dan kebijakan sepak bola nasional juga menjadi Penyebab Manchester United Dibenci Banyak fans Sepak Bola.

| Baca juga:  Sejarah Panjang dan Kontroversi Manchester United

 

Kebencian terhadap Manchester United adalah fenomena yang rumit dan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk dominasi mereka di masa lalu, kepemilikan keluarga Glazer, kebijakan transfer yang kontroversial, dan rivalitas sengit dengan klub-klub lain. Meski begitu, kebencian ini juga mencerminkan seberapa besar dampak yang dimiliki Manchester United di dunia sepak bola.

Author: Connor Nutan